Wahana Rekreasi Jawa-Timur Park 1





Jawa Timur Park merupakan obyek wisata dengan konsep dasar yang memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata dimana anda bisa bermain dan belajar sekaligus dalam satu tempat dan waktu. Menyambut anda dengan wahana pendidikan yang sarat akan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di rute awal, sekaligus menghantarkan anda pada wahana-wahana lain yang akan semakin membentangkan cakrawal pengetahuan bagi siapa saja yang datang berkunjung. Mulai dari Wahana Galeri Etnik Nusantara dan Anjungan Jawa Timur yang akan membawa anda kelorong waktu, berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Nusantara dan menjelajahi ragam budaya Indonesia. Terdapat juga Galeri Belanja ( Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika ) dengan Stadium Galeri Belajar yang mampu menampung hingga 300 siswa.
Dilengkapi pula alat peraga ilmu terapi ( indoor & outdoor ) yang didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah Universitas terkemuka di Jawa Timur. Dan tentu saja, wahana permainan yang fantastis dengan penambahan 3 wahana baru setiap tahunnya, akan semakin melengkapi kegembiraan liburan anda.
Jawa Timur Park memberikan kenyamana ekstra bagi pengunjung dengan disediakannya tempat parker yang memadai seluas 1 hektar, outlet makanan & minuman, studio foto, pasar wisata, mushola, klinik, dan nursery room.
Jawa Timur Park berdiri diatas tanah seluas 11 hektar yang berlokasi dilereng bagian timur gunung Panderman dengan ketinggian 850 meter diatas permukaan laut, menyajikan keindahan panorama dan kesejukan bagi pengunjung.
Dengan konsep wisata One Stop Service, Jawa Timur Park menyambut kedatangan anda mulai 08.30 – 16.30 WIB setiap harinya

http://menone.wordpress.com/2010/12/03/wahana-rekreasi-jawa-timur-park-1/


   













































Bromo mountain




















Mount Bromo (from Sanskrit / Old Javanese: Brahma, one of the main Hindu gods), the volcano is still active and most famous as a tourist attraction in East Java. As a tourist attraction, Mount Bromo become attractive because of its status as the volcano is still active.

Bromo has a height of 2392 meters above sea level is located in four regions, namely Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, and Malang. Mount Bromo mesh body shape between valleys and canyons with the caldera or the sea of sand covering some 10 square kilometers.
.




Mount Bromo has a crater with a diameter of ± 800 feet (north-south) and ± 600 meters (east-west). While the danger area of a circle with a radius of 4 km from the central crater of Bromo.

During the twentieth century, the mountain is popular as a tourist it erupted three times, with regular time intervals, namely 30 years. The biggest eruptions occurred in 1974, while the last eruption occurred in 2010.

Bromo eruption history: 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, and 1767.




















For residents of Bromo Tengger tribe, Mount Brahma (Bromo), believed to be a sacred mountain. Once a year the community held a ceremony Yadnya Tengger Kasada or Kasodo. The ceremony was held at a temple which is under the foot of Mount Bromo and proceed north to the top of Mount Bromo. The ceremony was held at midnight to early morning every full moon around 14 or 15 in Kasodo (tenth) according to the Javanese calendar.